1.
SIG Sebagai Basis Data
Saat
ini SIG dikembangkan dengan menggunakan
sistem manajemen basis data (DBMS). Beberapa fakta menunjukan bahwa sebagian
besar biaya sistem perangkat lunak SIG adalah biaya untuk DBMS-nya. Selain itu,
DBMS memiliki dan menangani fungsi-fungsi yang sangat diperlukan oleh SIG.
Ada dua pendekatan umum
untuk menggunakan DBMS dalam SIG:
a. Pendekatan solusi
DBMS total – data spasial dan
non-spasial diakses melalui DBMS.
b. Pendekatan solusi
kombinasi – tidak semua data diakses melalui DBMS karena data-data tersebut
telah sesuai dengan modelnya.
Sistem
Manajemen Basis Data SIG
Tipe Data
a. Data lokasi:
-
Koordinat lokasi
-
Nama lokasi
-
Lokasi topologi (letak relatif: sebelah kiri danau A, sebelah kanan pertokoan
B)
b. Data non-lokasi:
-
Curah hujan
-
Jumlah panen padi
-
Terdiri dari variabel (tanah), kelas (alluvial), nilai luas (10 ha), jenis
(pasir)
c. Data dimensi waktu
(temporal):
-
non-lokasi di lokasi bersangkutan dapat
berubah dengan waktu (misal: data curah hujan bulan Desember akan berbeda
dengan bulan Juli)
2. Basis Data
Konsep
bsis data (database) dapa dipandang dari beberapa sudut) dari sisi sistem,
basis data merupakan kumpulan tabel yang salaing berhubungan. Sedangkan dari
sisi manajemen, basis data merupakan kumpulan data yang memodelkan
aktivias-aktivitas yang terdapat dalam perusahaan.
3.
Sistem Manajamen Basis Data
Sistem
manejamen basis data (DBMS) merupakan kumpulan dari data yang saling
berhubungan dengan sekumpulan program-program yang mengakses data tersebut.
Perbedaan dengan basis data, DBMS merupakan paket perangat lunak general prupose
yang digunakan untuk membangun sistem basis data tertentu. Dengan kata lain
DBMS adalah bagian dari sistem basisdata.
4.
Model Basis Data Relasional
Model
basisdata yang paling terkenal dalam DBMS ini banyak digunakan dalam SIG.
Beberapa DBMS yang menggunakan model basis data relasional:
a. Dbase(*.dbf) – digunakan
oleh ArcView, PC Arc/Info, dan SIG lain
b. INFO – Digunakan di
dalam Arc/Info
c. Oracle - Digunakan dalam Arc/Info, Geovision, dll
Sedangkan
pengertian Model basis data relasional sendiri adalah merupakan model database
berdasarkan logika urutan pertama, pertama sekali dirumuskan dan dikemukakan
oleh Edgar F. Codd pada tahun 1969.[1] Pada model database relasional, seluruh
data diwakili dalam bentuk tuple, digabungkan dalam relasi-relasi. Database
yang diorganisasikan dalam hal model relasi merupakan database relasi.
Keunggulan
Model Basis Data Relasional :
a. Model relasional
benear-benar mrupakan model data yang lengkap secara matematis.
b. Memiliki teori ayang
solid untuk mendukung accestability, correctness, dan predictability.
c. Fleksibilitas tinggi
- jelas memisahkan model fisik dan logic hingga dengan adanya
decoupling(mengurangi ketergantungan antara komponen system)
d. Integritas –
perubahan strukutr data tidak menggangu keutuhan relasi dalam basisdata
e. Multiple views
- dapat menyajikan secara langsung views
yang berbeda dari basisdata yang sama untuk pengguna yang berbeda.
f. Concurrency – hampir
semua teori menganai pengendalin transaksi simultan yang telah ada, dan dibuat
berdasarkan teori formalisme milik model relasional
5. Model Basis Data Hybrid
a.
Pengertian 1: Struktur data vektor dan struktur data raster dapat dipadukan
pada suatu sistem, dengan melengkapi fasilitas konversi vektor ke raster dan
raster ke vektor. Selain itu juga disediakan fungsi-fungsi untuk mengolah
masing-masing struktur data
b.
Pengertian 2: Data SIG terdiri dari dua bentuk data: yaitu data grafis yang
menyatakan entitas obyek dan data attribut. Data grafis yang terdiri dari data
koordinat dan data topologi disimpan di berkas yang terpisah dari data atribut. Data atribut ditangani oleh database
management system. Penggabungan kedua
tipe data dilakukan melalui suatu kode identifikasi, misal kode identifikasi
poligon, garis atau titik. Hal yang sama juga dapat dilakukan ‘linkage’ antara grid-cell
modules dengan database management system.
c.
Pengertian 3: Operasional SIG secara keseluruhan yang terdiri dari SIG
software, CAD software, Image Processing software, GPS software, Open-Source
components, DBMS system
6.
Model Basis Data Terintegrasi
Pendekatan
modael data terintegrasi juga dideskripsikan sebagai pendekatan sistem
pengelolaan basis data (DBMS) spasial, dengan SIG yang bertindak sebagai query
processor. Kebanyakan implementasinya pada saat ini adalah bentuk topologi
vektor dengan tabel-tabel relasional yang menyimpan data-data koordinat peta
(titik, nodes, segmen garis, dl.) bersama dengan tabel lain yang berisi
informasi topologi. Data-data atribut disimpan di dalam tabel-tabel yang sama
sebagai basis data map feature (tabel internal atau abel yang dibuat secara
otomatis) atau disimpan di dalam tabel-tabel yang terpisah dan dapat diakses
melalui operasi relasioanl “JOIN”.
Sumber:
0 komentar:
Posting Komentar