Rabu, 16 Januari 2013

Masalah Masyarakat Pedesaan dan Masyarakat Perkotaan

Masalah Masyarakat Pedesaan dan Masyarakat Perkotaan
Masyarakat adalah kseluruhan hubungan-hubungan dalam hidup bersama dan tidak dibatasi oleh lingkungan, bangsa dan sebagainya. Atau dengan kata lain perhubungan dalam hidup bermasyarakat. Dalam arti sempit masyarakat adalah sekelompok manusia yang dibatasi oleh aspek-aspek tertentu, misalnya territorial, bangsa, golongan dan sebagainya.
Masyarakat perkotaan sering juga disebut urban community. Pengertian masyarakat kota lebih ditekankan pada sifat kehidupannya serta cirri-ciri kehidupannya yang berbeda dengan masyarakat pedesaan
Sedangkan masyarakat pedesaan ditandai dengan pemilikan ikatan perasaan batin yang kuat sesama warga desa, yaitu perasaan setiap warga atau anggota masyarakat yang amat kuat yang hakikatnya, bahwa seseorang merasa merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dari masyarakat di mana ia hidup dicintai serta mempunyai perasaan bersedia untuk berkorban setiap waktu demi masyarakat atau anggota masyarakat.


Ciri-Ciri Masyarakat Perkotaan dan Perdesaan
  Ada beberap ciri yang menonjol pada masyarakat kota yaitu :
  • Kehidupan keagamaan berkurang bila dibandingkan dengan kehidupan keagamaan di desa.
  • Orang kota paa umumnya dapat mengurus dirinya sendiri tanpa harus bergantung pada orang lain yang penting disini adalah manusia perorangan atau individu.
  • Pembagian kerja di antra warga-warga kota juga lebih tegas dan mempunyai batas-batas yang nyata.
  • Kemungkinan-kemungkinan untuk mendapatkan pekerjaan juga lebih banyak diperoleh warga kota dari pada warga desa.
  • Interaksi yang terjai lebih banyak terjadi berdasarkan pada factor kepentingan daripaa factor pribadi.
  • Pembagian waktu yang lebih teliti dan sangat penting, untuk dapat mengejar kebutuhan individu.
  • Perubahan-perubahan sosial tampak dengan nyata di kota-kota, sebab kota biasanya terbuka dalam menerima pengaruh dari luar.
 Beberapa ciri yang ada pada masyarakat Desa yaitu :
  • Sederhana
  • Mudah curiga dengan orang-orang atau suatu hal yang mereka anggap asing
  • Menjunjung tinggi kesopanan
  • Rasa kekeluargaan yang sudah melekat dan mendarah daging
  • Lugas (Berbicara apa adanya)
  • Perasaan “minder” terhadap orang kota
  • Menghargai orang lain  
  • Suka gotong-royong
  • Demokratis (musyawarah untuk mufakat)
  • Religius
 Interaksi Desa Dan Kota 
 Interaksi sosial dapat terjadi karena adanya kontak sosial dan komunikasi.

  • Pola interaksi sosial pada masyarakat ditentukan oleh struktur sosial masyarakat yang bersangkutan.
  • Pola interaksi masyarakat pedesaan adalah dengan prinsip kerukunan, sedang masyarakat perkotaan lebih ke motif ekonomi, politik, pendidikan, dan kadang hierarki. 
  • Pola interaksi masyarakat pedesaan bersifat horisontal, sedangkan masyarakat perkotaan vertikal. 
  • Pola interaksi masyarakat kota adalah individual, sedangkan masyarakat desa adalah kebersamaan.
  • Pola solidaritas sosial masyarakat pedesaan timbul karena adanya kesamaan-kesamaan kemasyarakatan, sedangkan masyarakat kota terbentuk karena adanya perbedaan-perbedaan yang ada dalam masyarakat.
Pengaruh kota terhadap desa : 
  • Kota menghasilkan barang-barang yang dibutuhkan desa
  • Penyediakan tenaga kerja bidang jasa
  • Memproduksi hasil pertanian desa
  • Penyedia fasilitas-fasilitas pendidikan, kesehatan, perdagangan, rekreasi
  • Andil dalam terkikisnya budaya desa
Pengaruh desa terhadap kota : 
  • Penyedia tenaga kerja kasar 
  •  Penyedia bahan-bahan kebutuhan kota
  • Merupakan hinterland
  • Penyedia ruang (space).
 Permasalahan masyarakat pedesaan dan perkotaan
Bila kita berbicara tentang permasalahan yang ada di desa dan dikota jelas pasti ada perbedaannya contoh saja bila dikota kita sering menjumpai adanya konflik-konflik antar golongan atau individu yang berakhir pada kekerasan dan itu sering terjadi di perkotaan tatapi jika didesa masalah seperti itu jarang terjadi kerena adanya faktor kekluargaan yg erat antara penduduk desanya tapi pada masyarakat desa tertentu juga kita suka melihat adanya konflik-konflik ntar daerah atau suku mungkin itu didasari oleh hal yang benar-benar sudah parah sehingga menimbulkan konflik yang besar , contoh lain misalanya dalam masalah transportasi di kota masalah kemacetan itu sudah menjadi hal yang sangat wajar mungkin bagi semua masyarakat yang ada di kota sedangkan di pedesaan mungkin masalah kemacetan yang parah itu sukar untuk ditemui .
Jadi pada intinya masalah yang ada di kota dan di desa itu ada bedanya tetapi ada juga masalah yang ada di kota dan juga ada didesa, semua itu seiring dengan perkembangan jaman yang semakin maju jadi sekarang sudah banyak desa-desa yang hampir menyerupai kota baik itu dari segi masyarakatnya, gaya hidupnya, dan juga tatanan kebudayaanya.


Semoga Bermanfaat ^^ 

Sumber : http://rikipridana24.blogspot.com/2011/12/masalah-masyarakat-pedesaan 

Selasa, 23 Oktober 2012

e-Government



Pengertian e-Government
Pemerintahan elektronik atau e-government (berasal dari kata Bahasa Inggris electronics government) adalah penggunaan teknologi informasi oleh pemerintah untuk memberikan informasi dan pelayanan bagi warganya, urusan bisnis, serta hal-hal lain yang berkenaan dengan pemerintahan dan menggunakan sebuah teknologi baru untuk melayani masyarakat dengan memberikan kemudahaan akses untuk pemerintah dalam hal pelayanan dan informasi dan juga untuk menambah kualitas pelayanan serta memberikan peluang untuk berpartisipasi dalam proses dan institusi demokrasi dan menggunakan teknologi informasi dan komunikasi (ICT) untuk mempromosikan pemerintahan yang lebih effisien dan penekanan biaya yang efektif, kemudahan fasilitas layanan pemerintah serta memberikan akses informasi terhadap masyarakat umum, dan membuat pemerintahan lebih bertanggung jawab kepada masyarakat . 
e-Government dapat diaplikasikan pada legislatif, yudikatif, atau administrasi publik, untuk meningkatkan efisiensi internal, menyampaikan pelayanan publik, atau proses kepemerintahan yang demokratis. Model penyampaian yang utama adalah Government-to-Citizen atau Government-to-Customer (G2C), Government-to-Business (G2B) serta Government-to-Government (G2G). Keuntungan yang paling diharapkan dari e-government adalah peningkatan efisiensi, kenyamanan, serta aksesibilitas yang lebih baik dari pelayanan publik.




Manfaat e-Government
Tanpa mengecilkan arti dari beragam contoh definisi yang telah dipaparkan sebelumnya, setidak-tidaknya ada tiga kesamaan karakteristik dari setiap definisi e-Government, yaitu masing-masing adalah:
  • Merupakan suatu mekanisme interaksi baru (moderen) antara pemerintah dengan masyarakat dan kalangan lain yang berkepentingan (stakeholder); dimana
  • Melibatkan penggunaan teknologi informasi (terutama internet); dengan tujuan
  • Memperbaiki mutu (kualitas) pelayanan yang selama berjalan.
Secara jelas dua negara besar yang terdepan dalam mengimplementasikan konsep e-Government, yaitu Amerika dan Inggris melalui Al Gore dan Tony Blair, telah secara jelas dan terperinci menggambarkan manfaat yang diperoleh dengan diterapkannya konsep e-Governmnet bagi suatu negara, antara lain:
  • Memperbaiki kualitas pelayanan pemerintah kepada para stakeholder-nya (masyarakat, kalangan bisnis, dan industri) terutama dalam hal kinerja efektivitas dan efisiensi di berbagai bidang kehidupan bernegara.
  • Meningkatkan transparansi, kontrol, dan akuntabilitas penyelenggaraan pemerintahan dalam rangka penerapan konsep Good Corporate Governance.
  • Mengurangi secara signifikan total biaya administrasi, relasi, dan interaksi yang dikeluarkan pemerintah maupun stakeholdernya untuk keperluan aktivitas sehari-hari.
  • Memberikan peluang bagi pemerintah untuk mendapatkan sumber-sumber pendapatan baru melalui interaksinya dengan pihak-pihak yang berkepentingan.
  • Menciptakan suatu lingkungan masyarakat baru yang dapat secara cepat dan tepat menjawab berbagai permasalahan yang dihadapi sejalan dengan berbagai perubahan global dan trend yang ada.
  • Memberdayakan masyarakat dan pihak-pihak lain sebagai mitra pemerintah dalam proses pengambilan berbagai kebijakan publik secara merata dan demokratis.
Dengan kata lain, negara-negara maju memandang bahwa implementasi e-Government yang tepat akan secara signifikan memperbaiki kualitas kehidupan masyarakat di suatu negara secara khusus, dan masyarakat dunia secara umum. Oleh karena itu, implementasinya di suatu negara selain tidak dapat ditunda-tunda, harus pula dilaksanakan secara serius, dibawah suatu kepemimpinan dan kerangka pengembangan yang holistik, yang pada akhirnya akan memberikan/ mendatangkan keunggulan kompetitif secara nasional.

Sumber :
wikipedia.org/wiki/Pemerintahan_elektronikhttp://rifaiza.wordpress.com/2007/08/15/definisi-dan-manfaat-utama-e-government/

Rabu, 03 Oktober 2012

Ilmu Sosial Dasar

Pengertian Ilmu Sosial Dasar


  Mempelajari Ilmu Sosial Dasar pada hakekatnya adalah mempelajari tentang manusia yang berinteraksi dengan manuasia lainnya dalam komunitas kemasyarakatan dalam berbagai aspeknya dan menelaah masalah-masalah social yang terjadi di masyarakat.
Masalah-masalah yang berkaitan dengan manusia sebagai mahluk social (Homo-Socius) sangatlah kompleks, kenyataan yang demikaian dapat kita pahami dan sadari dalam satu komunitas masyarakat, dari komunitas yang kecil  sampai keapada komunitas yang besar selalu terdapat “persamaan” dan juga “perbedaan.
  Adanya persamaan dan perbedaan tersebut itulah yang menyebabkan timbulnya berbagai aksi dan reaksi dalam masyarakat, aksi berupa kerjasama dan kesetiakawanan, reaksi berupa pertentangan/konflik, baik antara kelompok dan golongan. Dalam kajian Ilmu Sosial, apabila diperhatikan secara seksama masalah-masalah yang terjadi di masyarakat menunjukan adanya kenyataan-kenyataan hubungan yang saling berkaitan antara satu dengan yang lain.
  •  Dalam mempelajari Ilmu Sosial kita akan mengetahuin eksisteni manusia sebagai mahluk masyarakat. manusia sebagai mahluk masyarakat memiliki dorongan dan motivsi diri yang meliputi : 
  1. Motivasi hasrat sosial 
  2. Motivasi rasa harga diri
  3. Motivasi hasrat untuk patuh
  4. Motivasi hasrat meniru
  5. Motivasi hasrat bergaul
  6. Motivasi hasrat tolong menolong
  7. Motivasi hasrat berjuang 
  8. Motivasi hasrat memberitahukan dan mudah menerima kesan  

Ruang Lingkup Ilmu Sosial Dasar

Bahan pelajaran Ilmu Sosial Dasar dapat dibagi menjadi 3 golongan :
1. Kenyataan-kenyataan sosial yang ada dalam masyarakat
2. Konsep-konsep sosial atau pengertian-pengertian tentang kenataan-kenyataan sosial dibatasi pada konsep dasar atau elementer saja yang sangat diperlukan untuk mempelajari masalah-masalah sosial yang di bahas dalam Ilmu Pengatahuan Sosial
3. Masalah-masalah yang timbul dalam masyarakat

Dalam mempelajari Ilmu Sosial ada 8 pokok bahasan yang akan dibagi melaluin berbagai metode pembelajaran meliputi :
  1. Studi berbagai masalah kependudukan dalam hubungan dengan masyarakat  dan kebudayaan
  2. Masalah Individu, Keluarga dan Masyarakat
  3. Masalah hubungan antara warga negara dan negara
  4. Masalah pelapisan sosial dan persamaan drajat
  5. Masalah masyarakat perkotaan dan pedesaan
  6. Masalah-masalah pertenagaan sosial dan integrasi
  7. Masalah-masalah prilaku kolektif dan gerak sosial serta perubahan sosial
  8. Pemanfaatan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi bagi kemakmuran dan kesejahteraan masyarakat

Sumber : 
Buku Ilmu Sosial dan Budaya Dasar, H. FRI SUHARA., SH, MH.
http://laluilmi.blogspot.com